Latar Belakang
Limbah padat dari buangan pasar dihasilkan dalam jumlah
yang cukup besar. Limbah tersebut berupa limbah sayuran yang hanya ditumpuk di
tempat pembuangan dan menunggu pemulung untuk mengambilnya atau dibuang ke TPA
jika tumpukan sudah meninggi. Penumpukan yang terlalu lama dapat mengakibatkan
pencemaran,yaitu bersarangnya hama-hama dan timbulnya bau yang tidak
diinginkan.
Sampah sayur - sayuran merupakan bahan buangan yang yang
biasanya dibuang secara open dumping tanpa pengelolaan lebih lanjut
sehingga akan menimbulkan gangguan lingkungan dan bau yang tidak sedap.
Berdasarkan hal tersebut diatas, perlu diterapkan suatu
teknologi untuk mengatasi limbah padat, yaitudengan menggunakan teknologi daur
ulang limbah padat menjadi produk kompos yang bernilai guna tinggi.
Pengomposan dianggap sebagai teknologi berkelanjutan
karena bertujuan untuk konservasi lingkungan, keselamatan manusia, dan pemberi
nilai ekonomi. Penggunaan kompos membantu konservasi lingkungan dengan mereduksi
penggunaan pupuk kimia yang dapat menyebabkan degradasi lahan.
Pengomposan secara tidak langsung juga membantu keselamatan manusia dengan
mencegah pembuangan limbah organik.
Proses pengomposan adalah proses dekomposisi materi
organik menjadi pupuk kompos melalui reaksi biologis mikroorganisme secara
aerobik dalam kondisi terkendali. Pengomposan sendiri merupakan proses
penguraian senyawa-senyawa yang terkandung dalam sisa-sisa bahan organik
(seperti jerami, daun-daunan, sampah rumah tangga, dan sebagainya) dengan suatu
perlakuan khusus. Hampir semua bahan yang pernah hidup, tanaman atau hewan akan
membusuk dalam tumpukan kompos .
Kompos sebagai hasil dari pengomposan dan merupakan salah
satu pupuk organik yang memiliki fungsi penting terutama dalam bidang pertanian
antara lain : Pupuk organik mengandung unsur hara makro dan mikro.Pupuk organik
dapat memperbaiki struktur tanah.Meningkatkan daya serap tanah terhadap air dan
zat hara, memperbesar daya ikat tanah berpasir.Memperbaiki drainase dan tata
udara di dalam tanah.Membantu proses pelapukan dalam tanah.Tanaman yang
menggunakan pupuk organik lebih tahan terhadap penyakit.
Proses pembuatan kompos berlangsung dengan menjaga
keseimbangan kandungan nutrien, kadar air, pH, temperatur dan aerasi yang
optimal melalui penyiraman dan pembalikan.
Tujuan
Tujuan dari pembuatan
makalah ini adalah
1. mengetahui
cara pembuatan kompos yang efisien
2. mengetahui
kegunaan kompos dalam aspek ekonomi , aspek lingkungan dan aspek tanah
Manfaat Kompos
Kompos ibarat multivitamin
untuk tanah pertanian. Kompos akan meningkatkan kesuburan tanah dan merangsang
perakaran yang sehat. Kompos memperbaiki struktur tanah dengan meningkatkan
kandungan bahan organik tanah dan akan meningkatkan kemampuan tanah untuk mempertahankan
kandungan air tanah. Aktivitas mikroba tanah yang bermanfaat bagi tanaman akan
meningkat dengan penambahan kompos. Aktivitas mikroba ini membantu tanaman
untuk menyerap unsur hara dari tanah dan menghasilkan senyawa yang dapat
merangsang pertumbuhan tanaman. Aktivitas mikroba tanah juga diketahui dapat
membantu tanaman menghadapi serangan penyakit.
Tanaman yang dipupuk dengan
kompos juga cenderung lebih baik kualitasnya daripada tanaman yang dipupuk
dengan pupuk kimia, misal: hasil panen lebih tahan disimpan, lebih berat, lebih
segar, dan lebih enak.
Kompos memiliki banyak
manfaat yang ditinjau dari beberapa aspek :
Ø Aspek Ekonomi :
1. Menghemat biaya untuk
transportasi dan penimbunan limbah
2. Mengurangi volume/ukuran
limbah
3. Memiliki nilai jual yang
lebih tinggi dari pada bahan asalnya
Ø Aspek Lingkungan :
1. Mengurangi polusi udara
karena pembakaran limbah
2. Mengurangi kebutuhan
lahan untuk penimbunan
Ø Aspek bagi
tanah/tanaman :
1. Meningkatkan kesuburan
tanah
2. Memperbaiki struktur dan
karakteristik tanah
3. Meningkatkan kapasitas
serap air tanah
4. Meningkatkan aktivitas
mikroba tanah
5. Meningkatkan kualitas
hasil panen (rasa, nilai gizi, dan jumlah panen)
6. Menyediakan hormon dan
vitamin bagi tanaman
7. Menekan
pertumbuhan/serangan penyakit tanaman
8. Meningkatkan
retensi/ketersediaan hara di dalam tanah
Cara Membuat Kompos
Bahan-bahan Pupuk Organik
·
Kotoran ternak. Sapi,
kerbau, kambing dan domba (2 ton / 2000kg)
·
Jerami yang dicacah
terlebih dahulu kurang lebih 5-10 cm. (secukupnya)
·
Arang Sekam
(secukupnya), Sekam yang sudah dibakar namun tidak samapi menjadi abu. lihat
proses pembuatan arang sekam
·
Air (20 liter)
·
EM4 (5 sendok makan)
·
Gula pasir (5 sendok
makan)
·
Bubuk gergaji atau
bisa juga dengan dedaunan dan bahan-bahan organik lainnya.
Alat-alat yang diperlukan
·
Sekop
·
Cangkul
·
Sarung tangan
·
kaung goni
Cara Pembuatan Pupuk Kompos
Organik
·
Siapkan media
pembuatan pupuk, ditempat yang sejuk tidak terkena matahari langsung dan tidak
kena hujan jika terjadi hujan.
·
Larutkan EM4 dan gula
kedalam air.
·
Lapisan pertama,
Campurkan Kotoran ternak dengan arang sekam kemudian aduk hingga merata,
setelah itu taburkan dekomposer (EM4 dan gula yang sudah dilarutkan dalam air)
tadi secukupnya aduk hingga merata.
·
Lapisan Kedua
Taburkan jerami, dedak, bubuk gergaji dan bahan-bahan organik lainnya hingga
merata kemudian siramkan dekomoser tadi.
·
Setelah itu tutup
rapat tumpukan bahan-bahan tadi dengan rapih dengan menggunakan karung goni dan
jerami.
·
Hari Kedua aduk
adonan tersebut hingga merata dan tutup kembali rapat-rapat.
·
Lakukan monitoring
setiap pagi dan sore, dengan cara memasukan tangan (dengan sarung tangan) jika
tangan kita tidak kuat menahan panas adonan maka adonan belum siap dipakai.
aduk setiap melakukan monitoring.
·
Biasanya hari ke
empat adonan sudah siap, cara menceknya masukan tangan anda jika bisa menahan
panas adonan maka pupuk kompos organik siap dipakai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar